Mahalnya Kejujuran

Sesuatu yang langka, sering dipuja –bahkan bisa dipuja berlebihan. Sesuatu yang langka itu, tidak selalu hal yang mahal. Bisa jadi hal yang sederhana, namun karena ditinggalkan oleh banyak orang, lalu ketika ada orang lain menggunakannya …

Sesuatu yang langka, sering dipuja –bahkan bisa dipuja berlebihan. Sesuatu yang langka itu, tidak selalu hal yang mahal. Bisa jadi hal yang sederhana, namun karena ditinggalkan oleh banyak orang, lalu ketika ada orang lain menggunakannya secara konsisten, ia menjadi sesuatu yang terkesan aneh.

Hal yang di sekitar kita banyak yang sudah langka. Padahal sesuatu yang sudah seharusnya dilakukan. Berbuat baik menjadi barang langka ketika kebanyakan sudah berperilaku buruk. Tidak cukup sampai di situ, perbuatan buruk itu malah sudah dilakukan banyak orang sehingga seperti menjadi patron umum.

Ada yang aneh ketika kebaikan itu tiba-tiba di hadapan kita. Kejujuran menjadi sesuatu yang langka. Melihat satu kejujuran di ranah publik, tak jarang menimbulkan rasa simpati yang luar biasa. Penyebab sederhana, karena barang langka akan dielu-elu oleh masyarakatnya. Kejujuran sudah menjadi barang yang sulit ditemui di pasaran.

Publik dikejutkan dengan sejumlah berita besar. Seseorang mengembalian uang yang bukan haknya. Orang yang menemukan uang orang lain, lalu ia berinisiatif mengembalikan, disebut luar biasa. Orang yang tiba-tiba mendapat kiriman sejumlah uang di buku rekening bank, karena merasa salah sasaran, melapor ke bank dan dianggap sebagai hal yang luar biasa.

Saya berulang kali melihat warung-warung kecil –yang menjual berbagai keperluan sehari-hari—di pinggir jalan ini ditinggal begitu saja oleh pemiliknya. Terutama, yang sering sekali menjelang magrib atau sekiranya mereka ada keperluan sebentar di tempat lain. Warung hanya ditutup pintunya saja, dengan diletakkan kursi dan ditulis dengan kertas kecil: maaf, penjaga sedang shalat magrib.

Saya melihat ini saat menjadi warga kos. Tempat tinggal saya tidak jauh dari jalan raya –jalan utama. Masuk ke satu lorong, tepatnya ada satu jalan yang juga bisa mengakses ke banyak tempat, yang hanya bisa dilalui oleh satu mobil saja. Jika ada mobil yang kebetulan berpapasan, salah satu harus mencari ruang untuk minggir. Lalu ada lorong-lorong kecil, yang jumlahnya sekitar delapan. Saya tinggal di lorong dua, berselang tiga rumah dari ujung lorong. Sekiranya berdiri di ujung lorong, dengan jelas bisa melihat depan rumah tinggal saya yang bercat biru.

Warung itu ada di sekitar ujung lorong, yang aksesnya sangat terbuka ke banyak tempat. Satu hal lagi, lorong ini ada di salah satu kota besar di Indonesia. Bukan kota kecil. Di sampingnya, ada satu tempat hiburan besar dan berdekatan dengan taman budaya. Otomatis orang-orang yang di sekitar tempat ini sangat banyak. Kawasan ini bukan kawasan sepi. Dengan berbagar latar belakang orang di dalamnya. Apalagi pada waktu libur dan satu malam sebelum libur. Selain itu, di taman hiburan ini, sering sekali diselenggarakan pementasan dan pertemuan. Tidak jarang artis-artis dari Jakarta datang. Dari tempat saya tinggal, apa yang terjadi di sana jelas terdengar. Namun yang menarik, mereka akan berhenti pada jam 22.00 malam. Sebesar apapun pementasan, khusus untuk taman hiburan ini, akan berhenti pada jam tersebut. Mungkin ada perjanjian tertentu dengan warga sekitar. Untuk hiburan yang lain, ada lapangan besar yang ada di tengah kota. Sekiranya ada kedatangan kelompok-kelompok band dari Jakarta, hanya di sana yang dilakukan semalam suntuk. Untuk kawasan itu, hanya terdengar sayub-sayub ke tempat saya tinggal.

Begitulah, dengan ditinggalkan begitu saja, menjadi hal yang menarik. Apalagi itu di kota besar. Saya pernah menanyakan ke pemilik salah satu warung. Jawabannya sangat sederhana. Katanya, kalau ada yang memang miliknya, tidak akan lari ke mana. Ia yakin tidak akan yang curi. Malah orang-orang yang perlu sesuatu yang ingin dibeli, ketika penjual tidak ada, mereka menitipkan saja uang di atas toples yang tersusun, dan mengambil barang yang dibeli dengan harga yang sudah ditulis di masing-masingnya. Menurut saya, kenyataan ini luar biasa. Bisa dicoba di mana pun. Namun untuk kawasan yang sebaliknya, harus berhati-hati juga, jangan sampai tidak bersisa apapun. Tetapi kalau belajar dari orang tersebut, ia yakin sekali apapun yang dilakukan ada yang jaga. Apa kita seyakin dia?

Leave a Comment