Ahtisaari

Salah satu tokoh penting yang memediatori damai Aceh, hari ini telah meninggal dunia. Mantan Presiden Finlandia, Martti Ahtisaari, meninggal dalam usia 86 tahun. Sekarang sudah 17 tahun Aceh damai, berarti usia Ahtisaari waktu itu, 69 …

Salah satu tokoh penting yang memediatori damai Aceh, hari ini telah meninggal dunia. Mantan Presiden Finlandia, Martti Ahtisaari, meninggal dalam usia 86 tahun. Sekarang sudah 17 tahun Aceh damai, berarti usia Ahtisaari waktu itu, 69 tahun. Dengan perannya tersebut, ia juga mendapatkan hadiah novel. Hadiah ini diberikan setiap tahun kepada mereka yang menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Ada yang melalui karya penelitian, teknik atau peralatan tertentu, bahkan kontribusi lain seperti yang dilakukan Ahtisaari.

Hadiah nobel pertama kali diberikan Raja Swedia di Stockholm sejak tahun 1901. Penerima nobel antara lain fisika, kimia, sastra, dan obat-obatan. Kini bidang penghargaan berkembang mencakup fisika, kimia, fisologi dan kedokteran, sastra, perdamaian, dan ekonomi –bidang yang kemudian diperluas mencakup juga ilmu sosial, ilmu politik, ilmu psikologi, dan sosiologi.

Damai Aceh berelasi dengan banyak kelindan dan geopolitik. Apalagi sejumlah babak waktu, konflik Aceh-Jakarta berlangsung keras. Korban berjatuhan, terutama dari sipil. Persis seperti kata pepatah, waktu itu, sipil Aceh seperti berada di antara dua gajah. Masing-masing memiliki kekuatan.

Makanya khusus untuk Aceh dan Indonesia, damai itu menjadi sangat penting. Damai yang ditandatangani tahun 15 Agustus 2005. Bahkan, dalam satu dekade terakhir, datangnya bulan Agustus memiliki makna mendalam di benak masyarakatnya. Ada dua sejarah penting masyarakat Aceh dalam bulan Agustus ini. Pertama, Nota Kesepahaman antara Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (Memorandum of Understanding between The Government of Republic of Indonesia and the Free Aceh Movement) antara Pemerintah dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang ditandatangani di Helsinki pada 15 Agustus 2005.

Kedua, sebagai implikasi dari MoU, adalah lahirnya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 62 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633), yang disahkan Presiden Republik Indonesia tanggal 1 Agustus 2006.

Antara sejarah poin pertama dengan poin kedua, berjarak sekitar setahun. Undang-undang sebagai implikasi dari panandatanganan damai, dapat direalisasikan dalam waktu yang sangat cepat. Barangkali dalam sejarah pembentukan undang-undang, penyelesaian UU 11/2006 termasuk salah satu yang paling cepat.

Banyak hal yang bisa dilakukan dengan  damai. Tentu proses hajat besar ini, tidak bisa bertumpu pada satu-dua orang saja. Ahtisaari sebagai salah seorang penting yang terlibat untuk itu. Di dalam negeri, tokoh-tokoh yang terlibat dalam damai Aceh juga banyak jumlahnya. Ada yang masih hidup, namun tidak sedikit pula yang menjadi korban.

Usaha siapa pun untuk mencapai damai Aceh, tidak boleh dianggap sederhana. Perjuangan mereka harus dianggap sebagai titik balik penting dalam mengembangkan peradaban masa depan. Tidak bisa kita bayangkan setiap hari, selalu saja ada korban nyawa manusia, waktu itu. Maka mengingat orang seperti Ahtisaari, sudah pada tempatnya.

Leave a Comment