Jatah

Setiap orang akan berhadapan dengan berbagai suasana dalam hidupnya. Apapun yang terjadi, seorang manusia harus siap menghadapinya. Orang yang bijak akan mempersiapkan diri dengan baik, supaya mendapat akhir kehidupan yang baik. Orang yang bercita-cita untuk …

Setiap orang akan berhadapan dengan berbagai suasana dalam hidupnya. Apapun yang terjadi, seorang manusia harus siap menghadapinya. Orang yang bijak akan mempersiapkan diri dengan baik, supaya mendapat akhir kehidupan yang baik. Orang yang bercita-cita untuk itu, memungkinkan memperolehnya, walau belum tentu dengan cara mudah.

Ada pertanyaan sederhana bagi kita yang selalu harus kita renungi, bahwa jika waktu hidup kita yang tersisa, akan habis dalam beberapa detik kemudian, sudah siapkan kita? Waktu yang kita miliki memang mirip misteri. Kita sendiri tidak tahu apa yang akan terjadi dalam beberapa detik kemudian. Hal apa yang kita akan alami dalam beberapa menit, dalam satu atau sepuluh jam kemudian, atau dalam beberapa tahun ke depan. Hanya Pencipta yang tahu mengenai waktu ini.

Hakikat dari disembunyikan pengetahuan tentang batas waktu kepada kita, maksudnya sangat sederhana, yakni agar kita dalam setiap waktu yang kita lalu, selalu teriringi dengan perbuatan atau perilaku yang baik. Dengan tidak kita ketahui batas waktu, maka kita akan mempersiapkan segalanya dengan sempurna. Kita tentu tidak ingin akan mendapatkan akhir yang buruk ketika meninggalkan dunia ini. Semua berharap akan mendapatkan akhir yang baik dan membahagiakan kelak. Untuk mendapatkan akhir yang baik, tentu harus dipersiapkan sedemikian rupa. Tidak mungkin ia hadir begitu saja tanpa kita berbuat apa-apa.

Sekiranya semuanya sudah kita ketahui, maka kita hanya akan menunggu waktu yang sisa untuk mempersiapkannya. Bukan waktu yang utama. Selebihnya waktu yang ada di hadapan kita akan berlalu begitu saja, kita mengabaikannya karena kita sudah tahu kapan tiba masa semuanya akan berakhir. Kondisi ini berpotensi bagi kita untuk melakukan hal-hal yang sesuka hati. Lebih jauh, hal tersebut akan menimbulkan kekacauan besar karena semua manusia merasa hanya akan berperilaku baik ketika akhir masa hidupnya akan tiba-tiba. Ketika kondisi seperti ini, persis seperti orang yang sedang ditimpa musibah, lalu dalam kondisi yang kelaparan, diperangi dengan senjata, tiba-tiba ada sebuah bunker, maka tentu semua orang segera ingin berada di dalamnya. Ketika semua ingin lebih cepat, situasi menjadi tidak terkontrol, dan yang terjadi kekacauan yang akan melanda.

Inilah konsep sederhana yang bisa ditangkap. Tidak lain, ada sebuah pertanyaan yang selalu harus ada di benak kita mengenai kemana waktu yang ada itu kita gunakan. Waktu yang telah diberikan, kesempatan yang tersedia, apakah sudah digunakan sebagaimana yang diharapkan? Sekiranya jawaban tidak memuaskan, maka kita harus segera mengevaluasi diri sebelum terlambat. Jangan sampai datang waktu ketika kita menyesal karena belum mempersiapkan apa-apa. Ingatlah ketika tidak lagi di dunia, banyak orang yang ingin kembali walau hanya sekejap saja, karena baru menyadari mereka sudah meninggalkan dunia ini seperti tiba-tiba saja. Padahal semuanya mendapat waktu menurut jatahnya, hanya saja ada yang memanfaatkan secara maksimal, ada sebagian yang hanya berleha-leha.

Orang yang selalu mengingat bahwa suatu saat akan ada pertanggungjawaban atas waktu yang diberikan, maka orang yang demikian akan mempersiapkan segalanya sekuat tenaga. Mereka akan berproses maksimal agar mendapat hasil yang luar biasa. Orang yang mempersiapkan segalanya dengan sempurna inilah, sebagai orang-orang yang layak kita jadikan contoh.

Wallahu A’lamu Bish-Shawaab.

Leave a Comment