Operasi Tangkap Tangan

Sejumlah operasi tangkap tangan terjadi. Lembaga yang bertugas memberantas korupsi, menangkap sejumlah orang yang diduga terkait dengan menerima bagian atau suap. Debat mengenai konsep tangkap tangan berlangsung. Dari orang pandai hingga orang awam. Menurut mereka, …

Sejumlah operasi tangkap tangan terjadi. Lembaga yang bertugas memberantas korupsi, menangkap sejumlah orang yang diduga terkait dengan menerima bagian atau suap.

Debat mengenai konsep tangkap tangan berlangsung. Dari orang pandai hingga orang awam. Menurut mereka, bagaimana tangkap tangan, sedangkan sesuatu yang diduga yang menjadi alasan seseorang bisa ditangkap, justru tidak didapatkan. Sebagian orang merasa barang bukti adalah hasil pengintaian dalam waktu yang lama. Seseorang yang ingin ditangkap, bukan ditemukan dalam satu hari satu malam.

Saya ingin menyatakan bahwa selama ini, orang begitu takut pada lembaga yang melakukan berbagai pengintaian dan menangkap tangan itu. Orang hanya berusaha menghindari untuk menjadi pihak yang ditangkap, namun tidak selalu berhasil menghindar untuk tidak melakukan perbuatan yang membuat seseorang bisa ditangkap.

Orang bisa melakukan sesuatu yang buruk terus-menerus hanya karena tidak pernah ditangkap. Padahal perbuatan buruk itu tetap berimplikasi tidak bagi kehidupan yang bersangkutan.

Lantas mengapa ada orang yang tidak sepenuhnya bisa hidup lurus? Kemungkinan jawaban berbagai macam. Bisa jadi yang bersangkutan merasa bahwa peluang untuk hidup mewah dan mapan, harus ditempuh walau dengan jalur mungkar. Ada sebagian orang yang merasa bahwa hidup, baru memiliki arti ketika ia bisa berhasil mengumpulkan harta dalam jumlah tertentu untuk menopang kebutuhan dan keinginan hidupnya.

Saat orang berbicara harta yang dimaksud, adalah berbicara tidak saja atas dasar kebutuhan, melainkan juga ditentukan oleh keinginan. Faktor terakhir ini yang membuat jumlahnya bisa membengkak.

Apa yang dimiliki seseorang, wujud harta, tidak sekedar digunakan untuk memudahkan hidup, namun bisa juga untuk menggambarkan betapa perlunya kemegahan hidup.

Atas dasar kebutuhan dan keinginan demikian, maka tidak seluruhnya berbagai itu bisa dipenuhi secara normal. Kadang-kadang harta yang diperoleh menurut jalurnya, tidak mencukupi kebutuhan dan keinginan ini. Oleh karenanya, juga dibuka peluang untuk menggunakan juga dari jalur kiri, yakni jalur tidak halal.

Selain yang menyadari kebutuhan dan keinginan tersebut, sebagian orang ada juga yang tidak bisa membedakan antara yang boleh dan yang tidak boleh disebabkan karena ketidaktahuan. Sayangnya tidak ada upaya untuk mendapatkan pengetahuan untuk bisa membedakan hal demikian.

Seseorang saat melakukan sesuatu, tidak ada pertimbangan apakah itu baik atau tidak baik, apakah boleh atau tidak boleh, apakah dibenarkan atau tidak. Sesuatu itu dijalankan dan segala kebutuhan diperoleh dengan jalan demikian. Dengan usaha dan kerja keras, namun minus ilmu, orang berpeluang untuk mencapai apa yang diinginkan. Sekedar catatan, terpenuhinya keinginan demikian, jika tidak dilalui dengan jalan yang lurus, maka berpotensi akan menjadi sesuatu yang menyusahkan pada kehidupan selanjutnya.

Selain dua hal di atas, masih ada yang lain, yakni mereka yang tidak yakin bahwa dalam hidup manusia, apapun yang dilakukan akan tercatat dan terpantau. Terpantau dalam hal ini adalah setiap perilaku manusia selalu tidak luput dari catatan pelaksana perintah, yakni malaikat pencatat, baik untuk catatan yang baik maupun catatan yang buruk.

Ketahuilah, malaikat itu akan mencatat secara jujur apa yang kita lakukan dalam 24 jam. Tidak akan ada yang tertinggal. Mereka melakukan tugas secara utuh, tidak mengantuk atau pura-pura lelah. Satu hal lagi, bahwa sekecil apapun yang kita lakukan –atau bahkan yang kita niatkan—ada yang lebih tahu dari kita sendiri, yakni Pencipta.

Berbeda dengan manusia yang memungkinkan luput atau lupa. Tidak semua tugas dan kewajiban bisa dilaksanakan secara sempurna dalam setiap waktu. Ada saatnya manusia lelah dan kecolongan. Manusia yang dianggap superbersih sekalipun, selalu memiliki ruang untuk melakukan sebaliknya.

Tidak salah, orang-orang bersih diingatkan untuk selalu berada dalam lingkaran bersih. Orang bersih yang berada dalam lingkaran kotor, selalu berpotensi untuk kotor. Dengan berada dalam lingkungan bersih, memungkinkan selalu menjaga kondisi bersih tersebut secara bersama-sama.

Kenyataan inilah yang membedakan manusia dan malaikat, yang bisa melaksanakan tugas memantau secara sempurna. Malaikat tidak butuh alat membantu untuk menjalankan tugasnya tersebut.

Kenyataan demikian yang menyebabkan bahwa pantauan ini jauh lebih ketat dari closed circuit television (CCTV) yang dipunyai manusia. Pola penggunaan televisi nonsignal tersebut, tidak bisa menjangkau batin manusia. Sebaliknya, pantauan malaikat melampaui hingga relung batin.

Dengan pantauan ini pula, perlakuan akan berbeda, khususnya terkait dengan niat seseorang. Orang yang berniat akan melakukan kebaikan, maka hal itu langsung akan menjadi catatan baik. Berbeda dengan niat buruk, yang tidak dicatat sebelum hal itu dilakukan. Kekuatan ini yang membedakan dengan hasil karya kita sebagai manusia. Karya yang tidak bisa memantau seluruh sisi kehidupan manusia lahir dan batin.

Leave a Comment