Bukan Derita

Tentu, bukanlah jalan mudah untuk tetap bahagia. Bahkan, Anda mungkin tahu, betapa besar energi yang dibutuhkan orang yang ingin tampak bahwa seolah-olah ia bahagia, padahal sebenarnya tidak. Lewat berbagai tayangan televisi, dunia hiburan, khususnya yang …

Tentu, bukanlah jalan mudah untuk tetap bahagia. Bahkan, Anda mungkin tahu, betapa besar energi yang dibutuhkan orang yang ingin tampak bahwa seolah-olah ia bahagia, padahal sebenarnya tidak.

Lewat berbagai tayangan televisi, dunia hiburan, khususnya yang terkait informasi-informasi para orang-orang terkenal, lihatlah bagaimana mereka menjaga diri ke publik. Semua dari mereka harus selalu tampak sumringah, walau di belakangnya, mungkin tidak demikian. Dari mana diketahui kondisi sebaliknya? Biasanya juga dari informasi dunia hiburan.

Kita kerap menyaksikan orang-orang yang sering terlihat bahagia di depan layar kaca, ternyata ada masalah dalam keluarganya. Tiba-tiba sudah terdengar ada berita cerai, lalu ribut-ribut soal bagian, termasuk pada hak asuh anak. Bagaimana bisa kemarin tampak bahagia, lalu hari ini realitasnya menderita?

Terus-terang agak sulit mencapai kondisi bahagia yang alami sepanjang waktu. Tidak semua orang terus-menerus berada dalam kondisi bahagia. Adakalanya seseorang berada pada titik di bawah, ketika roda kehidupan yang berputar ke arah tanah.

Orang yang pandai memanajemeni diri, ketika kondisi di bawah pun, dia akan mengontrol sedemikian rupa. Orang yang sedang sakit fisik atau jiwa, namun bisa mengaktualisasikan dirinya, adalah kelebihan orang-orang yang demikian. Ia bisa mengontrol diri dalam berbagai keadaan.

Bahagia itu, kalau demikian, adalah sesuatu yang disusun sedemikian rupa. Ia tidak bisa kalau tidak dikontrol. Orang-orang yang memahami proses kontrol ini, sangat sadar bahwa semua orang harus dibahagiakan, karena ia sebagai suatu rangkaian panjang dari sebuah proses kehidupan. Proses pencapaian ini, dilakukan dengan turut serta membahagiakan orang lain, terutama orang-orang yang di sekelilingnya.

Jika Anda sadar bahwa rasa bahagia yang Anda dapatkan tidak semata oleh Anda sendiri, melainkan juga orang-orang yang ada di sekitar Anda, seharusnya Anda akan berjuang untuk mencapai semua kebahagiaan itu. Makanya mulai saat ini, bersegeralah untuk membuat orang-orang yang di sekeliling Anda untuk bahagia. Rasa bahagia itu yang akan turut membuat rasa bahagia ke Anda, sehingga dengan itu Anda bisa menulis dengan bahagia.

Menulis dengan bahagia, tidak semata karena Anda sendiri. Bagaimana Anda akan membahagiakan banyak orang di sekeliling Anda, akan menentukan sebahagia apa Anda dalam menulis. Tidak percaya?

Tidak seperti memperlihatkan bagaimana seseorang yang di depan layar kaca seolah bahagia, lalu di belakangnya, ternyata membuncah derita. Menulis harus menjaga kondisi yang apa adanya.

Leave a Comment