Manajerial Kerja Otak

Kolom sebelumnya, saya membedakan sepi dan menepi. Sepi, berpisah dengan hiruk-pikuk yang sementara. Sedangkan menepi, akan berdiam berapa lama dari lingkungannya. Sudah pernah saya ungkapkan ada sejumlah tipe orang saat menulis. Ada orang yang tidak …

Kolom sebelumnya, saya membedakan sepi dan menepi. Sepi, berpisah dengan hiruk-pikuk yang sementara. Sedangkan menepi, akan berdiam berapa lama dari lingkungannya.

Sudah pernah saya ungkapkan ada sejumlah tipe orang saat menulis. Ada orang yang tidak boleh terdengar suara-suara, karena akan menganggu. Akan tetapi tidak sedikit mereka yang bisa berkonsentrasi dalam alunan musik. Saya melihat ada perbedaan semacam ini, dari wujud bagaimana kerja fisik dan otak dikontrol oleh para penulisnya.

Sehiruk-pikuk apa pun, sebagiannya tetap tidak lepas dari lingkungan sosialnya. Tidak berdiri sendiri. Tidak berada di tempat yang membuat seseorang tidak berada dalam lingkungannya. Posisi ini yang saya beda dengan menepi tadi. Ada orang yang ia memasang hijab dari lingkungan sosialnya.

Keduanya tentu berbeda. Namun sebagai catatan, pada lingkungan sosial, sehiruk apa pun, membutuhkan manajemen. Orang yang bisa atau tidak menulis dalam keramaian, adalah satu varian dari apa yang saya ceritakan.

Dengan demikian, yang harus diaktifkan sesungguhnya adalah kekuatan manajerial kerja otak dalam diri manusia. Tidak terbatas pada fisik, karena manusia juga memiliki jiwa. Fisik dan jiwa selalu berkaitan.

Seseorang bisa membagi-bagi ruang berpikir dalam bekerja satu-satu hal. Menulis sesuatu, namun tidak absen berdialektika dengan orang-orang yang ada di sekitar kita. Saat mengejar target karya, tidak berarti bahwa kita tidak bisa menjawab pertanyaan atau berbicara dengan orang-orang di sekitar kita. Melakukan hal ini akan membantu bagaimana kita bisa menyelesaikan karya.

Menulis memang butuh ketenangan, namun bukan berarti mengisolasi diri dari lingkungan. Inilah ini yang ingin saya ingatkan. Dengan demikian apa yang mesti Anda lakukan? Menurut saya, Anda hanya perlu memberi pemahaman kepada orang-orang sekitar, bahwa Anda membutuhkan konsentrasi.

Apa yang saya maksudkan dengan konsentrasi? Mereka bisa berpikir dan berbagi pikir serta perhatian untuk mereka yang ada di sekitarnya. Menjadi penulis tidak mesti ekslusif dan miskin perhatian. Justru dengan menulislah kita memiliki banyak ruang untuk semakin kaya perhatian.

Inilah dunia menulis, yang kondisi penulisnya juga beragam. Pertanyaan sederhana, Anda menggunakan yang mana. Kadang-kadang bukan pada soal pilihan. Jika posisinya bisa memilih, orang harusnya memilih yang tidak berjarak dengan lingkungan sosialnya.

Leave a Comment