Arena Publikasi dan Indeksasi Sinta

Salah satu yang dipermasalahkan para dosen saat datangnya masa evaluasi kinerja adalah publikasi. Selama ini, dosen pada jabatan akademik tertentu, diwajibkan memiliki publikasi pada jurnal dengan strata tertentu. Berkala ilmiah dengan indeks yang sudah ditentukan. …

Salah satu yang dipermasalahkan para dosen saat datangnya masa evaluasi kinerja adalah publikasi. Selama ini, dosen pada jabatan akademik tertentu, diwajibkan memiliki publikasi pada jurnal dengan strata tertentu. Berkala ilmiah dengan indeks yang sudah ditentukan. Untuk berkala ilmiah internasional yang dikenal antara lain berindeks Directory of Open Access Journals (DOAJ), Scopus, Thomson Reuters, dan sejumlah perusahaan seperti Elsevier, Springer, Wiley Online Library, dan Taylor & Francis. Masing-masing memiliki daya operasional tersendiri.

Saya pernah berpengalaman dalam mengajukan indeks DOAJ saat melakukan indeksasi jurnal kanun (http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/kanun). Jurnal kami sudah mendapatkan indeks ini sejak enam tahun lalu. DOAJ (https://doaj.org/) pada dasarnya sebagai tempat penyedia akses ke berbagai jurnal dan bisa diakses umum. Tersedia sekitar tujuh juta artikel pada lembaga ini. Berbeda dengan scopus (scopus.com dan https://www.scimagojr.com/), kita bisa mengakses dan menemukan berbagai bidang jurnal dan tempat terbitnya. Kini lebih dari lima ribu penerbit dari hampir 250 negara ada di dalam ruang ini. Kemudian Thomson Reuters. Selain itu Elsevier (https://www.elsevier.com/), Springer (https://www.springer.com/), Wiley Online Library (https://onlinelibrary.wiley.com/), dan Taylor & Francis (https://taylorandfrancis.com).

Berangkat dari data ini, ruang publikasi tersedia begitu luas. Tinggal dipilih sesuai dengan bidang ilmu dan isu kajian. Untuk Indonesia sendiri, semuanya sudah dirangkum dalam Sinta (science and technology index) yang memiliki skema dan fitur terkait database dan menentukan peringkat. Di negara kita, indeksasi jurnal itulah yang diperkenalkan melalui sinta (https://sinta.kemdikbud.go.id/). Jurnal yang akan terindeks harus dimulai dengan proses pendaftaran akreditasi (Arjuna, akreditasi jurnal nasional) melalui portal http://arjuna.kemdikbud.go.id/.  Panduannya dalam diunduh pada https://arjuna.kemdikbud.go.id/about/guidelines.

Sinta dibuat untuk memudahkan dalam melakukan pendataan dan pemetaan terhadap publikasi ilmiah yang dilakukan oleh akademisi dan peneliti di Indonesia. Sinta diluncurkan tanggal 30 Januari 2017 merupakan pusat indeks, kutipan, dan kepakaran terbesar di Indonesia berbasis web yang menawarkan akses cepat, mudah, dan komprehensif untuk mengukur unjuk kerja peneliti dan institusi berdasarkan publikasi yang dihasilkan serta kinerja jurnal berdasarkan jumlah artikel dan kutipan yang dihasilkan. Sinta menyediakan benchmark dan analisis serta identifikasi kekuatan riset setiap institusi, memperlihatkan kolaborasi penelitian, serta menganalisis kecenderungan penelitian dan direktori pakar. Konten SINTA berasal dari publikasi akademisi dan peneliti Indonesia di seluruh dunia serta jurnal Indonesia yang sudah terbit secara elektronik yang memiliki profil publikasi dan kutipan dalam pengindeks bereputasi. SINTA dikembangkan untuk mengintegrasikan publikasi dan jurnal yang terbit di Indonesia sehingga dapat dipetakan kinerja penulis.

Subdit Fasilitasi Jurnal Ilmiah, Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual Kemenristekdikti akan menugaskan Asesor Akreditasi yang terdiri dari penilai konten dan penilai manajemen untuk menilai jurnal yang masuk ke Arjuna. Instrumen penilaian akreditasi berdasarkan pada Permenristekdikti Nomor 9 tahun 2018 dan Perdirjen Risbang no 19 tahun 2018 yang memberikan peringkat 1 sampai 6, dan diakronimkan sebagai Sinta 1 sampai 6. Penentuan ring 1-6 ditentukan oleh alat ukuran yang ditentukan Permenristekdikti, dengan nilai masing-masing 85 ≤ n ≤ 100 untuk peringkat 1 (atau langsung dari junral yang mendapat indeks Scopus), 70 ≤ n ≤  85 (peringkat 2), 60 ≤ n ≤ 70 (peringkat 3), 50 ≤ n ≤ 60 (peringkat 4), 40 ≤ n ≤ 50 (peringkat 5), dan 30 ≤ n ≤ 40 untuk peringkat 6.

Proses yang dilakukan Sub Sistem Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Publikasi Jurnal Ilmiah Indonesia pada dasarnya sebagai upaya dalam rangka peningkatan kualitas, kuantitas publikasi ilmiah dan jurnal beserta dampaknya di Indonesia. Pengembangan e-resources antara lain dilakukan. Pada saat yang sama, kementerian juga mengembangkan sejumlah ruang, seperti Rujukan (Rumah Jurnal Keilmuan) yang merupakan fasilitasi infrastruktur (cloud server) beserta aplikasi e-Journal (berbasis Open Journal System) yang disediakan untuk pengelola jurnal yang memiliki kendala infrastruktur, aplikasi, dan SDM dalam menerbitkan jurnal secara elektronik. Fasilitasi ini bekerjasama dengan LIPI dalam penyediaan dan perawatan cloud server beserta aplikasinya, sementara Kemenristekdikti menyiapkan anggaran pembinaan dan pelatihan. Kemudian ada Garuda (Garba Rujukan Digital), yang memfasilitasi pengindeks terhadap jurnal yang sudah terbit secara elektronik (e-Journal) sehingga terintegrasi dan mudah diakses oleh pengguna. Terkait akrditasi, ada Arjuna (Akreditasi Jurnal Nasional) sebagai sistem akreditasi jurnal yang dibuat untuk memfasilitasi proses akreditasi jurnal ilmiah berdasarkan Permenristekdikti No. 9 Tahun 2018 tentang akreditasi jurnal ilmiah yang menggabungkan dua akreditasi yang ada di LIPI dan Kemenristekdikti, serta membuat peringkat akreditasi dari Peringkat 1 hingga Peringkat 6.

Selama ini, tersedia 7.401 jurnal yang masuk dalam kategori Sinta, yakni Sinta 1 (124 jurnal), Sinta 2 (972), Sinta 3 (1.366), Sinta 4 (2.538), Sinta 5 2.093), dan Sinta 6 (305).

Dalam hal ini, digunakan istilah berkala ilmiah untuk menggambarkan terbitan yang dilakukan secara konsisten, periodik, berdasarkan rumus-rumus keilmuan. Kontennya turut dikontrol oleh para ahli. Bagi para pengelola juga ditentukan oleh panduan dan kontrol ilmiah yang ketat. Hal itu dilakukan untuk mengontrol kadar ilmiah sebuah berkala.

Kementerian juga mengembangkan Id Menulis: (dibaca IDE MENULIS) merupakan sistem pembelajaran elektronik yang dikelola Kemenristekdikti untuk meningkatkan diversifikasi penulis dan juga meningkatkan kualitas karya ilmiah melalui proses review dan bimbingan secara intensif dan termonitor. Ada RAMA Repository: merupakan repositori nasional laporan hasil penelitian baik berupa skripsi, tugas akhir, proyek mahasiswa (diploma), tesis (S2), disertasi(S3) ataupun laporan penelitian dosen / peneliti yang bukan merupakan publikasi di jurnal, konferensi maupun buku yang diintegrasikan dari Repositori Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian di Indonesia.

Terakhir ANJANI (Anjungan Integritas Akademik Indonesia): merupakan portal yang disiapkan oleh Kemenristek/BRIN sebagai sarana promosi dalam Pembinaan, Evaluasi dan Pengukuran, Klasifikasi dan Pelanggaran serta sanksi yang diberikan untuk pelanggar integritas Akademik. Selain itu, ANJANI menyiapkan sarana perangkat lunak untuk mendeteksi kesamaan Karya Ilmiah sehingga tingkat pengukuran kesamaan (similarity) dan/atau plagiarism dapat diukur. Sumber dokumen untuk Anjani diperoleh dari integrasi repositori perguran tinggi dan lembaga litbang dalam portal Rama, integrasi jurnal elektronik di Indonesia dalam portal Garuda dan Integrasi kekayaan intelektual peneliti di Indonesia dalam portal SINTA.

Tentu pertanyaan dimana akan mempublikasikan hasil kajian kita, harus kita ungkap dengan hati-hati, mengingat semakin luas ruang yang tersedia.

Leave a Comment