Sulaiman Tripa, lahir di Panteraja (Aceh), 2 April 1976. Sejak tahun 2006, mengajar mata kuliah Hukum dan Masyarakat pada Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Pernah aktif sebagai jurnalis, aktivis mahasiswa, Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Aceh, lembaga antikorupsi, lembaga pendidikan Al Ma’arif Nadhatul Ulama, lembaga kesenian, lembaga paguyuban, lembaga adat, dan lembaga kajian hukum. Di kampus, aktif dalam sejumlah pusat studi dan pusat riset. Selama 15 tahun aktif dalam pengelolaan Jurnal Kanun Ilmu Hukum Universitas Syiah Kuala hingga mencapai Sinta 2.
Hingga sekarang, masih aktif menulis artikel di suratkabar, majalah, web, dan jurnal. Sesekali menulis novel, novelet, cerita pendek, dan puisi. Tahun 2008, menulis naskah lakon film Peujroh Laot untuk UN FAO –bermateri adat laut di Aceh untuk kampanye penyelamatan laut. Tahun 2009 menerima Penghargaan Sastra Balai Bahasa Banda Aceh, dan menerima Anugerah Sastra Pemerintah Aceh dan Satya Lencana Sarakata (2008). Pernah mengikuti Ubud Festival dan Majelis Sastra Asia Tenggara. Tahun 2006 diundang Dewan Kesenian Jakarta untuk membaca karya tentang bencana. Saat milad ke-43 tahun (2019), meluncurkan 44 buku.
Pernah saya tulis, betapa orang-orang yang tidak memiliki beban pikiran, bisa tidur nyenyak di mana pun. Saat merebahkan badan, tidak harus berlama-lama, guling kanan dan …
Masih ada swalayan sampai sekarang yang menawarkan pakai plastik atau tidak untuk barang belanjaan. Tawaran ini ada implikasi sejumlah rupiah. Entah ada audit atau tidak. …
Untuk apa Anda berbuat baik? Lantas saat Anda ingin melakukan sesuatu yang baik, haruskah menunggu nanti? Jawabannya tidak. Perbuatan baik harus segera direalisasikan. Sebaliknya, perbuatan …
Pada dasarnya, apa yang akan dilakukan manusia, harus dibaca sedemikian rupa. Ada yang semuanya sudah jelas, namun tidak sedikit yang membutuhkan pemahaman. Dalam hidup, selalu …
Ada ungkapan orang bijak yang mengingatkan kita agar berkacalah pada cermin yang bersih. Cermin yang kotor akan memantulkan bayangan yang bercak-bercak. Sesuatu yang sebenarnya tidak …
Berangkat dari pemahaman bahwa hidup adalah proses belajar, maka yang harus dilakukan manusia adalah mengoptimalkan proses tersebut dalam rangka mencapai tujuan hidup kita sebagai manusia. …
Pertanyaan yang seharusnya ada dalam diri kita, selalu berputar pada untuk apa kita hidup di dunia? Pertanyaan ini berkorelasi, dengan apa yang akan kita lakukan …
Saya membayangkan bahwa orang-orang yang menyumbang sesuatu untuk kepentingan sesuatu, memungkinkan dilakukan karena ada kesempatan. Banyak orang yang hidupnya berlebih, namun kesempatan yang kurang, membuat …
Sore, dua hari yang lalu, saat mengajar mata kuliah Metode Penelitian Hukum, saya membawa sekitar 35 buku berbahasa Indonesia yang saya punya. Buku-buku yang berkenaan …