Catatan UUPA

Saya ingin memberi sedikit catatan menyongsong 20 tahun perjanjian damai dan 19 tahun lahirnya UUPA. Kepentingan untuk menyelesaikan catatan ini dipandang sangat penting, untuk mengingatkan semua pihak agar serius dalam mengawal revisi UUPA. Sebagai catatan, …

Saya ingin memberi sedikit catatan menyongsong 20 tahun perjanjian damai dan 19 tahun lahirnya UUPA. Kepentingan untuk menyelesaikan catatan ini dipandang sangat penting, untuk mengingatkan semua pihak agar serius dalam mengawal revisi UUPA. Sebagai catatan, bahwa tulisan ini bukan sesuatu yang lengkap sekali. Catatan-catatan di dalamnya, diharapkan dapat membantu proses pengawalan (bahkan proses advokasi) bagi perubahan UUPA.

Selain itu, penyusunan catatan ini sendiri juga turut dilengkapi dengan kajian sejumlah dokumen yang terkait dengan pembentukan UUPA. Kajian tersebut, diharapkan dapat turut memperkaya dalam memahami Aceh secara luas. Daerah konflik seperti halnya Aceh, tidak bisa hanya dilihat melalui potongan-potongan sejarahnya. Ia harus dilihat utuh dan holistik.

Atas dasar itu pula, sejumlah kajian sebelumnya yang terkait UUPA turut dilihat, antara lain, sudah dilakukan oleh Taqwaddin (2010). Buku ini berisi sejarah bagaimana proses dan substansi pembentukan UUPA. Buku ini menguraikan dalam konsep partisipatif berbagai tahapan dalam pembentukan UUPA, mulai dari menginiasi yang tampak berbeda dari berbagai UU yang lain (Taqwaddin, Rinaldi, Ibrahim, Idami, & Jeumpa, 2009).

Pada tahun yang sama, DPR RI juga melakukan publikasi terkait dengan proses penyusunan UUPA. Dalam buku tersebut direkam perjalanan dan perkembangan penyusunan UUPA yang menjadi tindak lanjut dari pelaksanaan damai (DPR, 2009).

Refleksi terhadap UUPA pernah dilaksanakan oleh dosen Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala. Hasil refleksi tersebut dibukukan dan dipublikasikan untuk mengurai berbagai hal yang terkait proses pembentukan, substansi dari UUPA dan berbagai kendala dalam implementasinya (Tripa, 2016).

Selain buku-buku di atas, Kemitraan juga pernah publikasi buku yang berisi bagaimana proses pengawalan lahirnya UUPA. Buku ini sangat penting terutama untuk menjelaskan bagaimana proses pengawalan yang dilakukan untuk memastikan UUPA lahir (Kemitraan, 2007).

Selain buku yang khusus membahas UUPA, ada banyak buku lainnya yang menceritakan proses damai, yang sekaligus menyebutkan bagaimana UUPA lahir. Saya kira tidak mungkin melupakan bagaimana diplomasi dan tekanan berlangsung dalam proses damai Aceh ini. Banyak yang sudah menulis buku, walau belum tentu semua hal sudah terceritakan dengan baik. Saya kira mereka yang terlibat dalam proses tersebut, dan turut memilih untuk menulis buku kesaksian dan testimoni, tentu tidak semua hal dikeluarkan dalam buku mereka. Pasti ada potongan peristiwa yang tidak memungkinkan diungkap semua.

 

Leave a Comment