Melihat Alam Secara Lengkap

Saat melihat asap, seyogianya kita tidak hanya berpikir untuk mematikan asap. Secara strategis harus dipikirkan adalah apa yang menyebabkan asap dan mengapa itu terjadi. Asap itu berkemungkinan besar muncul dari api. Kebakaran. Mengapa terjadinya kebakaran, …

Saat melihat asap, seyogianya kita tidak hanya berpikir untuk mematikan asap. Secara strategis harus dipikirkan adalah apa yang menyebabkan asap dan mengapa itu terjadi. Asap itu berkemungkinan besar muncul dari api. Kebakaran. Mengapa terjadinya kebakaran, adalah pertanyaan yang harus didalami. Benarkah setiap kebakaran selalu disebabkan oleh kebakaran yang terjadi sendirinya. Bukankah ada kebakaran yang disebabkan oleh pembakaran yang dilakukan dengan sengaja. Aktivitas yang namanya pembakaran tidak mungkin dilakukan dengan tidak sengaja. Hal yang harus dilakukan termasuk mengetam penyebab terjadinya pembakaran itu. Tindakan tegas sekalipun tetap tidak boleh melupakan berbagai hal yang terjadi di baliknya.

Ada kecenderungan kita hanya berpikir hanya di hulu, tidak berpikir hingga ke hilir. Atau sebaliknya, hanya berpikir untuk hilir, tetapi tidak berpikir bagaimana di hulu. Sepanjang itu harus dipikirkan untuk diselesaikan. Menyelesaikan salah satu akan menyebabkan kepincangan, dan akan memicu dampak dalam bentuk lain. Dengan melihat masalah secara menyeluruh, dan berusaha menyelesaikan hingga ke akarnya, maka sumber masalah bisa ditemukan, dengan demikian akan mudah diselesaikan. Apa yang terjadi di hilir tidak lepas dari sesuatu yang terjadi di hulu. Ada yang terjadi dengan sendirinya, dan ada yang disebabkan oleh perbuatan sengaja manusia. Apa yang terjadi dengan alam itu, biasanya juga tidak terlepas dengan perilaku manusia.

Kerusakan sumber daya alam tidak lepas dari ulah tangan manusia. Dampak dari kerusakan sumber daya alam adalah ke lingkungannya. Pelan-pelan kerusakan akan menyebabkan berbagai bencana. Saya teringat bagaimana seringnya sekarang banjir di kampung kami. Sungai yang dekat rumah kami, semakin sering banjir. Orang kampung tahu bahwa kondisi hutan sudah rusak di atas. Awan tebal di atas sana, mereka bisa memperkirakan apa yang akan dialami dalam beberapa jam saja. Saat saya masih kecil, banjir sangat jarang terjadi. Air sungai yang tumpah ke perkampungan, sangat jarang terjadi. Kegiatan yang dipikirkan kemudian adalah membuat tanggul di pinggir sungai. Masalah dasarnya tetap tidak berubah.

Ketika orang mengeluh dampak plastik, yang harus dipikirkan pun holistik. Jangan sampai orang tidak menggunakan plastik, tetapi tangannya tidak bergeser dari bahan-bahan yang diproduksi dari hutan. Kita yang gemar memakai tisu, sadarilah bahwa ia dihasilkan dari penebangan pohon. Saat kita sudah berusaha tidak memakai plastik, beralih ke sejumlah hal lain, maka perilaku kita dalam menggunakan bahan-bahan yang merusak lingkungan, juga harus dikurangi. Penggunaan apapun yang terkait dengan kerusakan hutan, pada dasarnya adalah mental. Butuh mental sehat untuk bisa berpikir secara menyeluruh. Jangan sampai seperti hakim yang tidak menghukum perusak hutan karena menggunakan alasan bahwa hutan bisa ditanam kembali. Kita harus berpikir menyeluruh dan holistik dalam menyelesaikan masalah apapun dalam hidup kita.

Leave a Comment