Membingkai Penulisan tentang Negara Hukum

Kumpulan catatan disiapkan perhari, dari satu tema utama tentang negara hukum. Prosesnya dimulai dengan mempersiapkan sub-sub utama yang akan ditulis. Persiapannya memang dilakukan, tetapi berbeda dengan riset yang dilakukan secara mendalam, terutama mereka yang menggarap …

Kumpulan catatan disiapkan perhari, dari satu tema utama tentang negara hukum. Prosesnya dimulai dengan mempersiapkan sub-sub utama yang akan ditulis. Persiapannya memang dilakukan, tetapi berbeda dengan riset yang dilakukan secara mendalam, terutama mereka yang menggarap karya ilmiah untuk tugas akhir. Pun catatan ini berbeda dengan isi buku referensi yang proses penulisannya lebih sistematis.

Dengan demikian, proses penulisan catatan-catatan tentang negara hukum ini mengalir begitu saja. Tidak disiapkan secara khusus sebagaimana persiapan penulisan tugas akhir yang sudah disebutkan di atas. Untuk memudahkan proses penyelesaian penulisan, setiap hari ditargetkan ada subbab tertentu yang selesai. Hal ini sesuai dengan target yang dari awal penulisan sudah direncanakan.

Secara teknis, hal semacam ini sebenarnya dalam kategori metode. Untuk sebuah buku, penjelasan tentang bagaimana buku itu ditulis, data apa yang digunakan dalam proses penulisannya, serta bagaimana ia ditulis, merupakan hal-hal yang sangat penting mendapat penjelasan di awal. Penjelasan ini untuk memberikan gambaran kepada pembaca tentang bagaimana seorang penulis menyiapkan bukunya.

Penjelasan tentang eksplisit atau implisitnya, memang berbeda-beda. Tidak semua tempat mengharuskan sub tentang metode dijelaskan secara terang dan jelas. Ada tempat yang hanya menguraikan saja secara sekilas tentang bagaimana prosesnya, sudah dimasukkan dalam kategori metode.

Saya kira dalam karya ilmiah juga demikian. Tidak semua tempat mensyaratkan metode itu mesti dijelaskan dalam satu bab atau bahkan satu subbab tersendiri. Umumnya di Indonesia, baik pada tingkat sarjana, magister, maupun doktoral, panduan penulisan tugas akhir (skripsi, tesis, disertasi), umumnya mengharuskan ada bab atau subbab tentang metode. Sedangkan sejumlah karya dari teman saya yang kuliah di sejumlah negara, penjelasannya berbeda. Tidak satu bab atau subban khusus untuk itu. Dalam karya mereka, yang ada, hanya sedikit penjelasan tentang data yang digunakan, bagaimana pengumpulannya, serta proses penulisan yang dilakukan, lalu ditempatkan diujung bab pendahuluan, ia sudah dianggap sebagai metode, walau tidak ditulis dan ditegaskan dalam satu subbab tertentu.

Saya kira semua ada basis argumentasinya. Konsep ini, hanya untuk menegaskan penjelasan terkait proses bisa dilakukan penulisnya sesuai dengan yang dipahaminya bisa menguraikan metode. Eksplisit maupun implisit.

Terkait tentang ini, dalam buku satu buku, saya beri penjelasan tentang ada dua konteks sederhana dalam proses ini yang harus dijelaskan (Tripa, 2019). Pertama, sederhana prosesnya. Berbagai pengalaman yang pernah ada, proses membaca, lalu dicatat sedemikian rupa, lalu dituliskan.

Kedua, sederhana substansinya. Sebuah penulisan selalu bertumpu pada kemampuan substansi dari penulis dan cara ia menuliskannya untuk pembaca. Cara ini sesungguhnya sama seperti seorang koki yang membayangkan makanan apa yang dilayak ditawarkan untuk para penikmat makanan.

Penjelasan ini pula yang penting ketika sejumlah catatan terkait negara hukum ingin saya tuliskan. Dari data apa, bagaimana proses pengumpulan, serta cara penulisannya, mudah-mudahan sudah cukup sebagai penjelasan tentang proses penulisan ini.

Sekali lagi, catatan ini tidak dirancang sebagai sebuah karya yang sangat ilmiah. Justru dengan berbagai pengalaman yang ada, semuanya memungkinkan untuk saling dibagi dan saling melihat ulang. Pengetahuan apa pun selalu memiliki konteks untuk bisa dilihat dan dikunyah.

Dengan menyertakan hal-hal yang sederhana, diharapkan tidak mengurangi makna dari sebuah karya yang ingin menjelaskan bangunan besar dan fondasi. Makanya ia disiapkan dari awal, dengan cara menyelesaikan melalui kolom-kolom harian. Dengan kolom ini, saya mengisi di blog kupiluho.wordpress.com dan sulaimantripa.com, tulisan-tulisan yang akan terkumpul dalam catatan ini –sebuah catatan yang diperoleh dari merajut tulisan 400-500 kata per hari itu.

Keuntungan yang diperoleh dengan cara menyiapkan semacam ini adalah bisa selesai naskah tepat waktu.

Leave a Comment