Untung

Mereka yang sudah terlanjur melihat berbagai momentum sebagai peluang meraih untung, maka akan dimanfaatkan momentum itu sedemikian rupa. Berbagai kesempatan dibayangkan akan mampu dikalkulasikan sebagai pendapatan. Hidup itu sederhana, kata mereka yang bergerak semacam ini, …

Mereka yang sudah terlanjur melihat berbagai momentum sebagai peluang meraih untung, maka akan dimanfaatkan momentum itu sedemikian rupa. Berbagai kesempatan dibayangkan akan mampu dikalkulasikan sebagai pendapatan.

Hidup itu sederhana, kata mereka yang bergerak semacam ini, yakni menghasilkan materi tidak terbatas. Semua kerumitan diurai saat berhadapan dengan kepentingan yang menghasilkan. Intinya diusahakan semuanya memberi keuntungan yang berlipat.

Pada titik yang demikian, pertimbangan etis atau tidak, sudah tidak menjadi pertimbangan. Padahal dalam kehidupan, etis sangat penting untuk meluruskan hidup seseorang. Saat etis tidak bisa menjadi panduan, orang sepertinya akan lupas segalanya.

Begitulah, ketika suatu sore saat menonton berita, tampak ada yang berbeda. Pada jam tayangan berita, tayang dan iklan tampak ada yang berbeda. Kita bisa melihat iklan-iklan untuk tayangan tertentu yang berubah, walau tidak 180 derajat. Yang jelas ada yang berbeda, dan tampak sekali.

Suasana semacam ini sebenarnya selalu tampak ketika mendekati momentum tertentu. Sejak saat menyambut momentum itu, banyak tayangan televisi yang terpaksa menyesuaikan acara dan tayangan. Dalam bulan tertentu, melihat posisi manusia sebagai bahan baku industri, terasa sekali. Sebagai bahan baku industri, manusia bisa diperlakukan seperti mesin, menurut sekehendak mereka yang membayar. Begitu juga mereka yang kebetulan pemodal, menjadi penentu untuk mendayagunakan orang yang dibayar untuk melakonkan apa saja.

Kita bisa melihat orang-orang yang terlibat dalam tayangan, untuk bulan puasa misalnya, dipoles di sana-sini. Mereka disesuaikan dengan keadaan. Kopiah dipakaikan, kepala ditutupkan. Dalam bayangan mereka, mungkin dengan kopiah dan tutup kepala, tujuan menampakkan tayangan rohani sudah tercapai. Apalagi hal itu hanya dilakukan untuk bulan tertentu saja, yang menyesuaikan berbagai kegiatan. Mereka yang biasa menciptakan bait-bait kacau, untuk bulan tersebut dipersiapkan yang disebut mereka sebagai karya rohani. Mereka yang tampil buka-bukaan, saat ini sedikit tutup-tutupan.

Praktis sangat tampak ada yang berbeda sejak memasuki bulan mulia ini. Teringat seorang pembawa acara yang kacau dan suka-suka, tiba-tiba dipakai untuk host ceramah dan semacamnya. Biasanya menemani pelaku tayang di pantai-pantai dengan baju seadanya, tiba-tiba dipakai untuk menemani mereka yang mengulas ayat. Sayang sekali.

Dalam posisi ini, sekali lagi, bahwa mereka memosisikan tidak lebih dari seorang tukang. Tugas mereka hanya mengerjakan apa yang dituntut, selebihnya, mereka akan berlaku sebagaimana sediakala. Mereka bersembunyi di balik kata-kata profesionalisme. Kata ini, seolah ketika dituntut tertentu harus dilakukan, demikian juga perilaku sebaliknya, yang bertolak belakang.

Berbagai tayangan juga dibungkus demikian, baik tayangan hiburan maupun non hiburan. Bahkan saluran televisi yang anti dengan simbol agama, ketika musim ini tiba, juga turut mengaitkan-ngaitkan. Alasan sederhana mereka, karena pasar, di bulan ini, sedang menuntut demikian.

Apalagi dunia hiburan. Berbagai tayangan hiburan diproteksi. Orang yang terlibat di dalamnya ditampilkan sedemikian rupa. Panggung penampilan kemudian dikolaborasi. Bahkan di depan masjid ada yang menghadirkan orang yang menyanyi. Penceramah dihadirkan bersamaan dengan mereka yang bertolak belakang dengan isi ceramah. Menurut mereka, tidak bisa dihindarkan, karena sama-sama dibutuhkan.

Dunia memang sedang berubah pesat. Pendapat orang juga banyak ragamnya. Berbagai pendapat kemudian direproduksi dan dirasionalkan dengan berbagai bentuknya. Ada bentuk yang sesuai, ada yang hancur-hancuran. Yang benar disampaikan dengan cara yang salah, sementara yang salah disampaikan seolah menjadi sesuatu yang benar. Hal bisa terjadi karena sebagai tukang, mereka dikontrol hanya oleh beberapa orang saja.

Leave a Comment