Ada pertanyaan saya yang lain, terkait bagaimana kita posisikan aktivitas kita dalam keseharian. Bagaimana pentingnya kita posisikan aktivitas yang akan kita jalankan tersebut? Saya lebih condong melihat berbagai aktivitas yang pada akhirnya akan berujung kepada ibadah.
Jika kita membedakan antara ibadah wajib yang harus dilaksanakan dengan baik. Harus di sini bukan dalam makna mubah, melainkan harus dalam makna wajib. Jika dalam makna mubah, artinya boleh dilakukan dan boleh tidak dilaksanakan. Sedangkan makna wajib, akan berpahala dilaksanakan, dan berdosa jika ditinggalkan.
Konteks ibadah ini, satu hal. Namun saya memberi catatan untuk berbagai aktivitas kita yang lain dan bisa bernilai ibadah. Menulis yang baik-baik, misalnya. Menyusun bagaimana melaksanakan perbaikan kualitas kehidupan manusia. Bukan menulis kisah-kisah cabul yang akan memunculkan birahi bagi yang membacanya.
Untuk pembaca, tulisan-tulisan cabul bisa jadi jumlahnya akan berlipat-lipat. Kisah-kisah miring, lebih cepat viral, yang belum tentu akan dialami hal yang sama untuk tulisan-tulisan yang bersahaja dan santun. Saya kira dua hal yang berbeda. Menulis yang baik, dengan tujuan yang baik pula, tidak selalu disambut oleh banyak pembaca. Sebaliknya, entah tulisan apa bentuk dan tujuannya, mendapatkan pembaca melebihi rata-rata.
Dalam konteks yang baik itulah, pertanyaan saya, apakah kita laksanakan persiapan dengan baik.
Orang sering terbolak-balik. Untuk manusia kita melakukan banyak persiapan, sedangkan untuk ibadah yang wajib dan penting, kita malah tidak mempersiapkan diri dengan bagus.
Persiapan demikian yang saya maksudkan. Seseorang saat akan mulai menulis, juga melakukan persiapan, walau tidak seperti bagaimana seseorang akan melaksanakan ibadah wajib. Persiapan dimaksudkan agar kita dalam menghasilkan karya dalam kondisi yang prima dan sehat.
Jika menulis dengan membayangkan akan menghasilkan karya-karya yang luar biasa, maka persiapan serupa tentu akan dilakukan. Kita mempersiapkan diri sebelum menulis, dengan harapan kondisi nyaman yang kita persiapkan itu, bertujuan untuk menghasilkan karya-karya besar dan luar biasa.
Orang-orang yang sudah bisa melakukan ini, akan mampu merasakan hasilnya yang luar biasa. Jika Anda tidak percaya, Anda bisa mencobanya.
Mempersiapkan diri akan berkemungkinkan mendapatkan hasilnya yang sepadan. Kata ungkapan, usaha tidak akan mengkhianati hasilnya.